Mengenal Prof. Dr. Ir. Sedijatmo – Penemu Jenis Pondasi Cakar Ayam

Bagikan artikel ini:

Prof. Dr. Ir. R. M. Sedijatmo adalah salah satu tokoh insinyur sipil Indonesia yang terkenal dengan penemuan Pondasi Cakar Ayam. Beliau lahir di Karanganyar, Jawa Tengah, pada tanggal 24 Oktober 1909. Sedijatmo menempuh pendidikan di HIS Solo, MULO Solo, dan AMS B Yogyakarta sebelum melanjutkan ke Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) di Bandung.

Baca Juga:  Mengenal Pondasi Cakar Ayam: Solusi untuk Tanah Kurang Stabil

Setelah lulus sebagai insinyur sipil pada tahun 1934, Sedijatmo bekerja di berbagai instansi pemerintah dan akhirnya menemukan konsep pondasi cakar ayam pada tahun 1962. Pondasi cakar ayam adalah sistem konstruksi yang terdiri dari plat beton bertulang yang didukung oleh pipa-pipa beton yang ditanam di bawah tanah. Sistem ini sangat efektif untuk bangunan yang didirikan di atas tanah lembek atau berawa.

Pondasi cakar ayam pertama kali digunakan dalam pembuatan apron Pelabuhan Udara Angkatan Laut Juanda di Surabaya, landasan bandara Polonia di Medan, dan landasan bandara Soekarno-Hatta di Jakarta. Temuan Sedijatmo ini telah dipatenkan dan digunakan di luar negeri. Pondasi cakar ayam terdiri dari plat beton bertulang dengan ketebalan 10-15 cm dan pipa beton dengan diameter 1,20 m dan tebal 8 cm.

Selain pondasi cakar ayam, Sedijatmo juga terkenal dengan karya-karyanya lainnya seperti pompa hidrolis, bendungan Jatiluhur, dan jembatan Suramadu. Beliau dikenal dengan sebutan “Si Kancil” karena kecerdikannya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam dunia teknik sipil.

Sedijatmo memulai karier akademiknya pada tahun 1950 sebagai rektor luar biasa untuk vak Waterkracht di Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (kemudian menjadi ITB). Pada tahun 1974, beliau menerima gelar Doctor Honoris Causa (H.C) dari ITB atas jasa-jasanya sebagai insinyur. Nama Sedijatmo kemudian diabadikan sebagai nama Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo dari Jakarta menuju Bandara Soekarno-Hatta.

penemuan insinyur indonesia sedijatmo berupa pondasi cakar ayam

Prof. Dr. Ir. Sedijatmo meninggal dunia pada tanggal 15 Juli 1984 di Karanganyar dan dimakamkan di sana. Pemerintah Indonesia menganugerahkan Bintang Mahaputra Kelas I kepada Sedijatmo atas jasa-jasanya. Beliau adalah contoh nyata dari dedikasi dan keahlian dalam bidang teknik sipil yang telah memberikan kontribusi besar bagi pembangunan Indonesia.

Baca Juga:  Keunggulan Pondasi Batu Kali untuk Konstruksi Rumah Tahan Gempa

Untuk informasi lebih lanjut dan artikel lain, kunjungi atharrazka.id/blog.

Bagikan artikel ini:

Leave a Comment