Perbedaan KPR Konvensional dan KPR Syariah
Ketika memilih pembiayaan untuk kepemilikan rumah, ada dua opsi utama yang sering dipertimbangkan: KPR konvensional dan KPR syariah. Berikut adalah perbedaan antara keduanya:
- Sistem Balas Jasa:
- KPR Konvensional: Pada KPR konvensional, balas jasa yang dikenakan berupa suku bunga. Bank memberikan pinjaman dengan bunga yang harus dibayar oleh nasabah.
- KPR Syariah: Pada KPR syariah, sistem balas jasa berbeda. Bank syariah melakukan transaksi barang (misalnya, membeli rumah) dan tidak hanya memberikan uang kepada nasabah. Keuntungan bank diperoleh melalui bagi hasil dari akad yang sesuai dengan prinsip syariah.
- Prinsip Dasar:
- KPR Konvensional: Menggunakan prinsip konvensional dan mengenakan bunga.
- KPR Syariah: Mengikuti prinsip syariah Islam dan menghindari riba.
- Akad:
- KPR Konvensional: Tidak memiliki ketentuan khusus terkait akad, selama mematuhi hukum dan peraturan.
- KPR Syariah: Menggunakan akad yang sesuai dengan prinsip syariah, seperti murabahah (jual beli dengan markup) atau akad lainnya.
- Tujuan:
- KPR Konvensional: Biasanya digunakan untuk membeli rumah tinggal, baik baru maupun bekas.
- KPR Syariah: Juga digunakan untuk tujuan yang sama, tetapi dengan prinsip syariah yang lebih ketat.
- Keuntungan Nasabah:
- KPR Konvensional: Nasabah membayar bunga, dan keuntungan bank berasal dari bunga tersebut.
- KPR Syariah: Nasabah berbagi keuntungan dengan bank berdasarkan bagi hasil, sehingga tidak ada bunga yang dikenakan.
Ingatlah bahwa pemilihan antara KPR konvensional dan KPR syariah tergantung pada preferensi pribadi, keyakinan agama, dan kebutuhan finansial. Pastikan untuk memahami baik-baik sebelum memutuskan jenis KPR yang sesuai dengan situasi Anda.
Terima kasih telah membaca artikel ini! Jika Anda ingin mengeksplorasi lebih lanjut tentang properti, kunjungi Blog Atharrazkauntuk informasi dan artikel lainnya. Kami berkomitmen untuk memberikan wawasan yang bermanfaat seputar dunia properti. Sampai jumpa di sana!
Referensi: